Jumat, 22 Januari 2016

Vclass 3

Jelaskan Cara kerja Rangkaian Demodulator FM ?

Definisi demodulasi adalah proses suatu sinyal modulasi yang dibentuk kembali seperti aslinya dari suatu gelombang pembawa (carrier wave) yang termodulasi oleh rangkaian.
selain itu, rangkaian yang penerima komunikasi (radio, televisi, dan radar) yang berfungsi memisahkan informasi asli dari gelombang campuran (yaitu gelombang isyarat pembawa yang termodulasi. Demodulator sering juga disebut dengan detector. Misalnya dalam system modulasi amplitude (AM) dikenal jenis-jenis detector linier, detector kuadrat, dan detector Kristal.

Dalam system modulasi frekuensi (FM) diterapkan rangkaian demodulator yang disebut diskriminator. Sesudah isyarat informasi dipisahkan dari gelombang campuran, maka isyarat informasi itu dikuatkan dan ditampilkan sebagai bunyi atau tanda-tanda lain (misalnya bayangan seperti dalam televisi). Demodulasi sinyal FM memerlukan sebuah sistem yang akan menghasilkan output yang proporsional terhadap deviasi frekuensi sesaat dari inputnya. Salah satu sistem yang dapat mengakomodasi syarat diatas adalah Frequency Discriminator.

Jenis demodulator FM yang lain adalah :
·         Slope Detector
·         Round Travis Detector
·         Quadrature Detector
·         Ratio detector, dan lain-lain



Prinsip kerjanya:

Disini suatu demodulator frekuensi mendeteksi sinyal informasi dari sinyal FM dengan operasi yang berlawanan dengan cara kerja modulator FM. Disini kita menggunakan suatu slope Demodulator Balance discriminator untuk proses modulasi.


Jumat, 15 Januari 2016

V-CLASS 2

Jelaskan Cara Kerja rangkaian MODULATOR FM:



PLL sebagai Modulator FM
Ketika berdiri sendiri, frekuensi output VCO sangat tidak stabil. Hal ini disebabkan karena kapasitansi varaktor dan kapasitansi intrinsik di dalam transistor yang digunakan, sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Bila suhu berubah maka frekuensi VCO akan berubah, sehingga dinyatakan bahwa frekuensi VCO tidak stabil. Ketidak-stabilan frekuensi VCO ini kemudian diatasi dengan sistem PLL.
Perubahan suhu lingkungan umumnya berlangsung sangat lambat. Ordenya bisa detik, menit atau jam. Perubahan yang lambat ini cukup mudah diikuti oleh Low Pass Filter (LPF) di dalam PLL. Sebab time response dari LPF ini telah sengaja dibuat lambat. Nah ketika frekuensi VCO berubah sedemikian cepat maka LPF tidak mampu lagi mengikuti perubahan itu. Sifat inilah yang membuat PLL bisa dimanfaatkan sebagai Modulator FM.

Gambar (a) Diagram blok konsep modulator FM menggunakan rangkaian PLL
Pada gambar (a) di atas sinyal pemodulasi dijumlahkan ke dalam tegangan DC yang dihasilkan oleh LPF, sehingga tegangan yang diterima oleh varaktor adalah tegangan DC ditambah dengan tegangan sinyal pemudulasi. Akibatnya frekuensi VCO akan berubah-ubah sesuai perubahan sinyal pemodulasi.
Bila sinyal pemodulasi ini berupa sinyal audio dengan frekuensi terrendah = 20 Hz, maka hal ini berartii bahwa perubahan yang paling lambat akan terjadi dalam waktu = 1 / 20 Hz = 0.05 detik. Sementara itu time response LPF telah sengaja dibuat misalnya = 0.07 detik. Maka perubahan frekuensi VCO yang disebabkan oleh sinyal audio itu terlalu cepat bagi LPF sehingga LPF tidak bisa mengikutinya.
Perubahan frekuensi VCO yang disebabkan karena perubahan suhu, masih bisa diikuti oleh LPF. Sebab perubahan suhu jauh lebih lambat dari time response LPF. Sangat jarang terjadi suhu berubah dalam waktu kurang dari 1 detik, sehingga time response LPF sebesar 0.07 detik akan terasa sangat responsif terhadap perubahan suhu. Akan tetapi menghadapi perubahan sinyal audio yang begitu cepat (lebih dari 0.05 detik) LPF tidak mampu lagi mengikutinya. Oleh karena itu, walaupun frekuensi output VCO ini berubah-ubah (sebanding dengan sinyal audio), tetapi frekuensi tengahnya akan selalu terkunci oleh sistem PLL. Dengan kata lain, frekuensi pembawa dari sinyal FM dalam sistem PLL adalah tetap (stabil).
Modulator Suara (FM) pada Siaran TV
Pada siaran TV, standar modulasi untuk memancarkan sinyal suara adalah FM. Berikut ini akan dijelaskan contoh implementasi dari rangkaian Modulator FM untuk siaran TV yang bekerja pada frekuensi IF = 33,4 MHz sesuai rekomendasi CCIR. Frekuensi ini selanjutnay akan digeser ke frekuensi kerjanya sesuai kanal yang dikehendaki. Tentang teknik pergeseran frekuensi ini bisa dilihat lebih jauh pada artikel: Translasi Frekuensi.

Gambar (b) Diagram blok modulator FM dengan frekuensi pembawa IF = 33,4 MHz
Pada Pemancar TV, berdasarkan rekomendasi CCIR, frekuensi IF untuk sinyal pembawa gambar telah ditetapkan sebesar 38,9 MHz yang implementasinya cukup mudah dengan menggunakan osilator kristal. Osilator inilah yang kemudian bisa dimanfaatkan juga sebagai frekuensi referensi PLL untuk membangkitkan sinyal pembawa suara. Tujuannya adalah agar frekuensi pembawa gambar dan pembawa suara ini keduanya bersumber pada satu pembangkit frekuensi yang sama, sehingga akan diperoleh selisih frekuensi yang selalu sama (5,5 MHz). Di pesawat penerima TV "frekuensi selisih" sebesar 5,5 MHz ini sangat penting karena frekuensi ini digunakan sebagai frekuensi IF pembawa suara, yang kemudian setelah melalui detektor FM akan menghasilkan sinyal audio.
Bilangan yang merupakan kelipatan terkecil dari 38,9 MHz dan 33,4 MHz adalah 0,1 MHz = 100 KHz. Oleh karena itu untuk mendapatkan frekuensi 33,4 MHz dari 38,9 MHz harus digunakan frekuensi referensi (fr) = 100 kHz, dimana frekuensi ini bisa diperoleh melalui rangkaian pembagi dengan R = 389. Tapi berhubung rangkaian pembagi 389 yang ditemukan dipasaran tidak mampu membagi frekuensi di atas 20 MHz maka diperlukan sebuah rangkaian pre-scaler. Dalam contoh ini pre-scaler yang dipilih adalah sebuah rangkaian pembagi 2. Dengan demikian frekuensi referensi (fr) yang digunakan akan terbagi 2 menjadi 100 kHz/ 2 = 50 KHz. Frekuensi referensi inilah yang kemudian digunakan PLL untuk mengunci frekuensi output VCO.
Ketika dalam kondisi terkunci, detektor fasa akan mengeluarkan tegangan error berupa pulsa-pulsa DC. Oleh LPF pulsa-pulsa ini diintegrasi hingga menjadi tegangan DC yang sangat rata dengan simpangan antara 0 s/d 5 volt. Untuk mendapatkan "capture range" (simpangan frekuensi yang bisa dikunci) yang lebih lebar, diperlukan sebuah Penguat DC agar simpangan tegangan DC ini bisa naik menjadi 0 s/d 15 volt DC.
Selanjutnya sebuah rangkaian penjumlah diperlukan untuk menjumlahkan tegangan error DC itu dengan sinyal pemodulasi. Hasil penjumlahannya kemudian diberikan kepada varaktor yang terdapat dalam rangkaian VCO. Tegangan error DC berfungsi untuk mengunci frekuensi pembawa, sedangkan sinyal pemodulasi berfungsi untuk membuat output VCO termodulasi secara FM. Gambar (c) di bawah ini adalah salah satu contoh rangkaian modulator suara untuk siaran TV.


Gambar (c) Contoh rangkaian Modulator Suara. Klik di sini untuk ukuran gambar yang lebih besar.

Kamis, 07 Januari 2016

Dasar Telekomunikasi

1.    Apakah definisi dari telekomunikasi?
Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian infomasi, dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam kaitannya dengan 'telekomunikasi' bentukkomunikasi jarak jauh dapat dibedakan atas tiga macam:
· Komunikasi Satu Arah (Simplex). Dalam komunikasi satu arah (Simplex) pengirim dan penerima informasi tidak dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama. Contoh :Pagertelevisi, danradio.
· Komunikasi Dua Arah (Duplex). Dalam komunikasi dua arah (Duplex) pengirim dan penerima informasi dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama. Contoh : Telepon dan VOIP.
· Komunikasi Semi Dua Arah (Half Duplex). Dalam komunikasi semi dua arah (Half Duplex)pengirim dan penerima informsi berkomunikasi secara bergantian namun tetap berkesinambungan. Contoh :Handy TalkieFAX, dan Chat Room
Untuk bisa melakukan telekomunikasi, ada beberapa komponen untuk mendukungnya yaitu :
·                     Informasi : merupakan data yang dikirim/diterima seperti suara, gambar, file, tulisan
·                     Pengirim : mengubah informasi menjadi sinyal listrik yang siap dikirim
·                     Media transmisi : alat yang berfungsi mengirimkan dari pengirim kepada penerima. Karena dalam jarak jauh, maka sinyal pengirim diubah lagi / dimodulasi agar dapat terkirim jarak jauh.
·                     Penerima : menerima sinyal listrik dan mengubah kedalam informasi yang bisa dipahami oleh manusia sesuai yang dikirimkan.
dalam mengubah informasi menjadi sinyal listrik yang siap dikirim, ada dua model yang dipakai. Pertama adalah mengubah informasi ke sinyal analog dimana sinyal berbentuk gelombang listrik yang kontinue (terus menerus) kemudian dikirim oleh media transmisi. Kedua adalah sinyal digital, dimana setelah informasi diubah menjadi sinyal analog kemudian diubah lagi menjadi sinyal yang terputus-putus (discrete). Sinyal yang terputus-putus dikodekan dalam sinyal digital yaitu sinyal "0" dan "1". Dalam pengiriman sinyal melalui media transmisi, sinyal analog akan terkena gangguan, sehingga di sisi penerima sinyal tersebut terdegradasi. Sementara untuk sinyal digital, selama gangguan tidak melebih batasan yang diterima, sinyal masih diterima dalam kualitas yang sama dengan pengiriman.
2.    Sebutkan media atau sarana yang bisa digunakan untuk komunikasi (tradisional maupun modern)

1.     Media komunikasi tradisional
a. Daun Lontar
          Pada zaman dulu orang sudah menggunakan bahasa tulisan sebagai alat komunikasi. Kegiatan surat- menyurat di Indonesia sudah dimulai sejak masa kerajaan Kutai, Tarumanegara, Pajajaran, Majapahit, Sriwijaya, dan Mataram.
          Yang lazim digunakan untuk menulis dimasa itu adalah daun lontar. Namun ada juga yang menggunakan bambu, rotan, dan lempengan batu. Daun lontar dikenal juga dengan nama daun pohon nira, daun lontar dipakai untuk bahan kerajinan dan naskah


b.Kentongan 
          Kentongan dikenal sebagai salah satu sarana komunikasi tradisional. Kentongan digunakan untuk memberitahu warga atau masyarakat bahwa atau telah terjadi sesuatu.
          Tanda digunakan berbeda - beda antara suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya. Walaupun terjadi perkembangan teknologi yang cukup pesat, namun kentongan merupakan sarana komunikasi tradisional yang masih dapat bertahan sampai saat ini, khususnya di daerah pedesaan. 
          Kentongan masih digunakan, misalnya dibidang keamanan dipakai sarana ronda malam. Kentongan juga dipakai sebagai petunjuk waktu. Kentungan besar ( bedug ) digunakan sebagai tanda bahwa waktu salat telah tiba.

c. Asap
          Orang - orang zaman dahulu juga memanfaatkan asap sebagai media komunikasi. Asap dikenal sangat populer digunakan sebagai media komunikasi suku bangsa Indian di Amerika. Alat komunikasi ini biasa digunakan untuk mengirimkan suatu pesan rahasia pada teman ataupun lawan. Sekarang ini asap juga sering digunakan dalam suatu permainan dalam pramuka.


2.     Media komunikasi modern

a. Telepon
          Telepon merupakan alat komunikasi yang dapat mengirimkan pembicaraan melalui listrik. Dengan menggunakannya kita bisa berkomunikasi secara lisan dengan seseorang berjarak jauh. Telepon pertama kali diciptakan oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1876. 
 Jika semua telepon hanya terbatas pada telepon tetap ( fixed line telephone ), maka sejak 3 April 1973 telah dikenal suatu teknologi yang dikenal dengan nama telepon genggam atau yang lebih dikenal dengan handphone ( disingkat HP ). HP merupakan salah satu teknologi komunikasiyang saatini marak digunakan masyarakat Indonesia. Pada awalnya HP digunakan oleh kalangan tertentu, misalnya pengusaha. Akan tetapi, sekarang ini HP seolah telah menjadi kebutuhan primer .
          Teknologi dari alat komunikasi ini semakin lama semakin maju. ukuran, bentuk, dan fiturnyapun semakin menarik. Telepon genggam, selain berfungsi pengiriman dan penerimaan SMS. telepon-telepon yang lebiih mahal juga sering menambahkan fitur layanan seperti MMS dan internet. 

b. Koran ( Surat Kabar )
          Koran merupakan suatu penerbitan yang ringan dan mudah dibuang, biasanya dicetak pada kertas koran, yang berisi berita - berita terkini dalam berbagai topik. Topiknya bisa berupa politik, olahraga, tajuk rencana, dan cuaca. Surat kabar biasanya juga berisi kartun, teka - teki silang ( TTS ), dan hiburan lainnya.
          Koran pertama kali dikenal pada tahun 59 SM di kekaisaran Romawi kuno. Saat itu koran hanya berisi jurnal  kegiatan sang kaisar, yaitu Julius Caesar yang bertajuk "Ada Diurna". pada tahun 1605 surat kabar pertama kali terbit dalam bentuk dicetak oleh Johan Carolus dengan tajuk "Relation". Saat ini koran tidak hanya berbentuk kertas, tapi juga disertain dengan versi on-linenya di internet.

c. Televisi
          Media komunikasi yang satu ini merupakan media komunikasi yang sangat populer. Hampir sebagian rumah tangga di dunia ini mempuntai sebuah televisi. Tetapi, apakah televisi itu ? Televisi merupakan sebuah alat penangkap siaran bergambar. Televisi berasal dari kata tele yang berarti jauh danvision yang berarti tampak. jadi, televisi berarti melihat jarak jauh
Televisi diciptakan berawal dari ditemukannya cakram metal ( logam ) kecil yang berputar dan memiliki banyak lubang oleh Paul Nipkow pada tahun 1883, televisi pun telah berkembang pesat dari warnanya yang dulu hitam putih sekarang sudah berwarna, dan juga dari bentuknya dari layar cembung menjadi layar datar



3.    Sebutkan dan jelaskan saluran transmisi yang digunakan untuk berkomunikasi.
Media transmisi adalah media yang dapat digunakan untuk mengirimkan informasi dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam jaringan, semua media yang dapat menyalurkan gelombang listrik atau elektromagnetik atau cahaya dapat dipakai sebagai media pengirim, baik untuk pengiriman dan penerimaan data. Pilihan media transmisi (pengirim) untuk keperluan komunikasi data tergantung pada beberapa faktor, seperti harga, performance jaringan yang dikehendaki, ada atau tidaknya medium tersebut.
A. Copper Media
Copper media merupakan semua media transmisi data yang terbuat dari bahan tembaga. Orang biasanya menyebut dengan nama kabel. Data yang dikirim melalui kabel, bentuknya adalah sinyal-sinyal listrik (tegangan atau arus) digital.
Jenis-jenis kabel yang dipakai sebagai transmisi data pada jaringan :
1. Coaxial Cable
Kabel ini sering digunakan sebagai kabel antena TV. Disebut juga sebagai kabel BNC (Bayonet Naur Connector). Kabel ini merupakan kabel yang paling banyak digunakan pada LAN, karena memiliki perlindungan terhadap derau yang lebih tinggi, murah, dan mampu mengirimkan data dengan kecepatan standar.
Ada 4 jenis kabel coaxial, yaitu :
·         Thinnet atau RG-58 (10Base2)
·         Thicknet atau RG-8 (10Base5).
·         RG-59
·         RG-6
Ada 3 jenis konektor pada kabel Coaxial, yaitu T konektor, I konektor (socket) dan BNC konektor. Keuntungan menggunakan kabel koaksial adalah lebih murah dari pada kabel fiber optic dan jarak jangkauannya cukup jauh dari kabel jenis UTP/STP yang menggunakan repeater sebagai penguatnya. Kekurangannya adalah susah pada saat instalasi, baik installasi konektor maupun kabel. Untuk saat ini kabel koaksial sudah tidak direkomendasikan lagi intuk instalasi jaringan.
2. Twisted-Pair cable
Twisted Pair terdiri dari 2 jenis :
Kabel STP (Shielded Twisted Pair)
Keuntungan menggunakan kabel STP adalah lebih tahan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik baik dari dari dalam maupun dari luar. Kekurangannya adalah mahal, susah pada saat instalasi (terutama masalah grounding), dan jarak jangkauannya hanya 100m .
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
Keuntungan menggunakan kabel UTP adalah murah dan mudah diinstalasi. Kekurangannya adalah rentan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik, dan jarak jangkauannya hanya 100m.
Ada beberapa kategori untuk kabel Twisted Pair, yaitu :
• Kategori 1 (Cat-1).
Umumnya menggunakan konduktor padat standar AWG sebanyak 22 atau 24 pin dengan range impedansi yang lebar. Digunakan pada koneksi telepon dan tidak direkomendasikan untuk transmisi data.
• Kategori 2 (Cat-2).
Range impedansi yang lebar, sering digunakan pada sistem PBX dan sistem Alarm. Transmisi data ISDN menggunakan kabel kategori 2, dengan bandwidth maksimum 1 MBps.
• Kategori 3 (Cat-3).
Sering disebut kabel voice grade, menggunakan konduktor padat sebanyak 22 atau 24 pin dengan impedansi 100 Ω dan berfungsi hingga 16 MBps. Dapat digunakan untuk jaringan 10BaseT dan Token Ring dengan bandwidth 4 Mbps.
• Kategori 4 (Cat-4).
Seperti kategori 3 dengan bandwidth 20 MBps, diterapkan pada jaringan Token Ring dengan bandwidth 16 Mbps.
• Kategori 5 (Cat-5).
Merupakan kabel Twisted Pair terbaik (data grade) dengan bandwidth 100 Mbps dan jangkauan transmisi maksimum 100 m.
B. Optical Mediaaw
Ada tiga jenis kabel fiber optic yang biasanya digunakan, yaitu single mode, multi mode dan plastic optical fiber yang berfungsi sebagai petunjuk cahaya dari ujung kabel ke ujung kabel lainnya. Dari transmitter^ receiver, yang mengubah pulsa elektronik ke cahaya dan sebaliknya, dalam bentuk light-emitting diode ataupun laser. Kabel fiber optic single mode merupakan fiber glasstunggal dengan diameter 8.3 sampai 10 mikrometer, memiliki satu jenis transmisi yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak jauh, dan membutuhkan sumber cahaya dengan lebar spektrum yang lebih kecil. Kemampuan kabel jenis single mode dalam mengantarkan transmisi adalah 50 kali lebih cepat dari kabel jenis multimode,karena memiliki core yang lebih kecil sehingga dapat menghilangkan setiap distorsi dan pulsa cahaya yang tumpang tindih.
Kabel fiber optic multimode terbuat dari fiberglass dengan diameter lebih besar, yaitu 50 sampai dengan 100 mikrometer yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak menengah. Apabila jarak yang ditempuh lebih dari 3000 kaki, akan terjadi distorsi sinyal pada sisi penerima yang mengakibatkan transmisi data menjadi tidak akurat. Sedang plastic optical’fiber adalah kabel berbasis plastik terbaru yang menjamin tingkat performa yang sama dengan fiber glass dalam jarak pendek dengan biaya yang jauh lebih murah. Saat ini, fiber optic telah digunakan sebagai standar kabel data dalam biding physical layer telekomunikasi atau jaringan, seperti perangkat TV kabel, juga sistem keamanan yang menggunakan Closed Circuit Television (CCTV), dan lain sebagainya Bahan dasar dari optical media adalah kaca dengan ukuran yang sangat kecil (skala mikron).Biasanya dikenal dengan nama fibre optic (serat optic). Data yang dilewatkan pada medium ini dalam bentuk cahaya (laser atau inframerah).
Satu buah kabel fibre optic terdiri atas dua fiber, satu berfungsi untuk Transmit (Tx) dan satunya untuk Receive (Rx) sehingga komunikasi dengan fibre optic bisa terjadi dua arah secara bersama-sama (full duplex).
C. Wireless Network
Saat ini sudah banyak digunakan jaringan tanpa kabel (wireless network), transmisi data menggunakan sinar infra merah atau gelombang mikro untuk menghantarkan data. Walaupun kedengarannya praktis, namun kendala yang dihadapi disini adalah masalah jarak, bandwidth, dan mahalnya biaya. Namun demikian untuk kebutuhan LAN di dalam gedung, saat ini sudah dikembangkan teknologi wireless untuk Active Hub (Wireless Access Point) dan Wireless LAN Card (pengganti NIC), sehingga bisa mengurangi semrawutnya kabel transmisi data pada jaringan komputer. Wireless Access Point juga bisa digabungkan (up-link) dengan ActiveHub dari jaringan yang sudah ada.
Media transmisi wireless menggunakan gelombang radio frekuensi tinggi. Biasanya gelombang elektromagnetik dengan frekuensi 2.4 Ghz dan 5 Ghz. Data-data digital yang dikirim melalui wireless ini akan dimodulasikan ke dalam gelombang elektromagnetik ini.
4.    Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis modulasi analog
Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodic sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa informasi.
Jenis-jenis modulasi ada 3 yaitu:

A. Amlitudo Modulasi (AM)
Amplitudo modulasi adalah salah satu bentuk modulasi dimana sinyal informasi digabungkan dengan sinyal pembawa (carrier) berdasarkan perubahan amplitudonya.
Amplitudo modulasi merupakan modulasi analog linier, disebut linier karena frekuensi sinyal pembawa tetap/konstan. Besarnya amplitudo sinyal informasi mempengaruhi besarnya frekuensi sinyal pembawa. Parameter sinyal yang mengalami perubahan adalah amplitudonya, amplitude sinyal pembawa berubah-ubah sesuai dengan perubahan amplitudo sinyal informasi.
Rentanng frekuensi AM adalah 500 Hz – 1.600 KHz dan panjang gelombang/amplitudonya 1600 KHz – 30.000 KHz, jika direntangkan dengan satuan meter, jangkauan sinyal AM bisa mencapai puluhan ribu kilometer.
Amlitudo mudulasi adalah metode pertama kali yang digunakan untuk menyiarkan radio komersil.. Kelemahan dari sistem AM adalah mudah terganggu o;leh gangguan atmosfer dan kualitas suara terbatasi oleh bandwith yang sempit.
Adapun kelebihannya yaitu jangkauan siaran dengan frekuensi AM lebih jauh (200 km) dan biaya untuk pemancar AM lebih murah daripada FM karena FM memiliki kemampuan transmisi stereo yang tidak dimiliki oleh pemancar AM.

B. Frekuensi Modulasi (FM)
Frekuensi modulasi adalah salah satu bentuk modulasi dimana frekuensi sinyal pembawa divariasikan secara proposional berdasarkan amlitudo sinyal informasi. Amplitudo sinyal pembawa tetap konstan. Contoh dari FM adalah frekuensi radio yang sekarang lebih sering digunakan radio pada umumnya.
Frekuensi modulasi merupakan modulasi analog non-linier, disebut juga modulasi sudut. Disebut non-linier karena frekuensi sinyal pembawa bisa berubah-ubah. Pada modulasi ini, besarnya amplitudo sinyal informasi mempengaruhi besarnya frekuensi carrier tanpa mempengaruhi besarnya amplitudo sinyal pembawa.
Rentang frekuensi FM adalah 88 MHz – 108 MHz sehingga dikategorikan sebagai Very High Frequency (VHF), sedangkan panjang gelombangnya dibawah 1.000 KHz sehingga jangkauan sinyalnya tidak jauh.
Frekuensi modulasi memiliki bandwith yang lebih besar daripada amplitudo modulasi sehingga bisa menghasilkan suara stereo dengan menyatukan beberapa saluran audio pada satu gelombang carrier. FM lebih tahan terhadap gangguan sehingga dipilih sebagai modulasi standar untuk frekuensi tinggi
Keuntungan FM antara lain, potensi gangguan lebih kecil (kualitas lebih baik) dan daya yang dibutuhkan lebih kecil

C. Phase Modulasi (PhM)
Phase modulasi merupakan bentuk modulasi yang merepresentasikan informasi sebagai variasi fase dari sinyal pembawa. Hampir mirip dengan FM, frekuensi pembawa juga bervariasi karena variasi fase dan tidak merubah amplitudo pembawa.
Phase modulasi jarang digunakan karena memerlukan perangkat keras penerima yang lebih kompleks.
Keuntungan phase modulasi adlah potensi gangguan dan daya yang dibutuhkan lebih kecil.

5.    Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis propagasi gelombang radio
Propagasi Gelombang Radio. Merupakan proses perambatan gelombang radio mulai saat dipancarkan dari pemancar radio hingga sampai pada penerima. Gelombang radio yang terpancar dari pemancar sampai dapat diterima pada stasiun penerima dapat melalui beberapa metoda atau cara.
Metoda atau cara tersebut adalah :
  1. Terpantul balik oleh bumi (Ground Waves)
  2. Terpantul balik oleh lapisan ion atau ionosfir (Sky Waves)
  3. Secara Langsung (Line of Sight / Surface Wave)
1. Gelombang Bumi (Ground Wave) :
Gelombang bumi merupakan gelombag radio yang perambatannya merupakan hasil pantulan oleh permukaan bumi. Gelombag ini beroperasi pada frekuensi sangat rendah atau VLF (Very Low Frequency) yaitu sekitar 100 KHz sampai dengan 300 kHz dengan jarak jangkauan hingga 1000 Km. Propagasi gelombang radio ini biasa digunakan untuk komunikasi pantai. Pemanfaatan gelombang bumi dalam teknik komunikasi, kuat medan di stasiun penerima akan ditentukan oleh :
  • Daya pancar dari pemancar
  • Karakteristik antena pancar
  • Frekuensi operasinya
  • Pemantulan yang terjadi pada permukaan bumi
  • Kondisi meteorologi (suhu, humiditas, cuaca, dll)
  • Karakteristik dari medan penghantar
2. Gelombang Langit (Sky Waves) :
Propagasi gelombang radio pada gelombang langit sangat dipengaruhi oleh kondisi atmosfir di atas permukaan bumi. Atmosfir di atas bumi terbagi dalam beberapa lapisan, yaitu ;
  • Troposfir : adalah bagian atmosfir bumi yang membentang dari permukaan bumi hingga ketinggian sekitar 11 Km.
  • Stratosfir : adalah atmosfir bumi yang berada di ketinggian sekitar 11 Km s/d 50 Km.
  • Ionosfir : adalah lapisan atmosfir yang berada pada ketinggian di atas 50 Km dari permukaan bumi. Pada lapisan ionosfir inilah terdapat gas-gas yang secara terus-menerus terkena sinar matahari dan membentuk lapisan ion yang dapat memantulkan gelombang radio.

Keterangan ;
  • Lapisan D : Berada pada ketinggian 50 – 100 Km. Kadar ionisasi pada lapisan ini tidak begitu padat dibandingkan lapisan yang lebih atas (Lapisan E, F1 dan F2). Lapisan D hanya ada pada siang hari dan intensitasnya tergantung oleh kedudukan matahari. Jika malam hari lapisan ion menjadi netral kembali (Hilang). Lapisan D dapat memantulkan gelombang dengan frekuensi sekitar 500 KHz. Propagasi gelombang radio pada frekuensi tinggi (HF) tidak dipantulkan oleh lapisan D tetapi justru kuat medan HF terganggu atau diperlemah oleh lapisan ini. Sehingga frekuensi tinggi (HF) lebih kuat diterima pada malam hari. Misal : Radio BBC (Inggris), ABC (Australia), VOA (Amerika Serikat), dll lebih kuat dan jelas diterima di malam hari.
  • Lapisan E : Kadar ionisasi pada lapisan ini lebih padat dari lapisan D dan dapat memantulkan gelombang radio dengan frekuensi sekitar 20 MHz. Berada pada ketinggian antara 100 – 145 Km. Pada lapisan E, suatu sinyal dapat dibiaskan ataupun dapat diteruskan ke lapisan F (tergantung dari kekuatan frekuensi dan ketebalan lapisan E). Lapisan ini menebal pada siang hari dan akan menyusut (menipis) bahkan hilang pada malam hari. Sehingga pada malam hari sinyal gelombang radio frekuensi HF dengan kekuatan tertentu dapat melewati lapisan ini dan menuju lapisan di atasnya (lapisan F).
  • Lapisan F : Pada siang hari lapisan F terbagi dalam 2 lapisan, yaitu Lapisan F1 dan F2. Lapisan F1 berada pada ketinggian sekitar 200 Km dan F2 pada ketinggian sekitar 300 Km. Pada malam hari kedua lapisan ini melebur menjadi satu dengan ketinggian sekitar 275 Km. Pada lapisan ini ionisasi sangat padat dan tebal dan sangat potensial untuk memantulkan gelombang radio frekuensi tinggi (HF) mulai 3 MHz – 30 MHz. Biasanya dimanfaatkan untuk komunikasi gelombang radio AM. Pemanfaatan lapisan F sebagai pemantul gelombang sangat tergantung oleh lapisan D. Karena lapisan D ada pada siang hari dan hilang pada malam hari, maka propagasi gelombang radio pada Lapisan F akan membuka pada malam hari saja, biasanya dimulai menjelang malam sampai mulai fajar keesokan harinya.
3. Gelombang Ruang (Space Wave) :
Gelombang ruang adalah gelombang yang tidak dipantulkan oleh lapisan ion atau ionosfir, melainkan dapat menembus dan tidak terpengaruh oleh adanya lapisan ionosfir. Gelombang ini termasuk VHF, UHF, dst, yaitu gelombang dengan frekuensi mulai 30 MHz ke atas. Kegunaan dari propagasi gelombang radio ini diantaranya adalah untuk jalur frekuensi komunikasi Satelit dan Televisi. Karena tidak dapat terpantul oleh lapisan ion, maka gelombang pada televisi tidak dapat menjangkau jarak yang jauh sehingga membutuhkan stasiun-relay atau repeater. Penerimaan dapat diperoleh dengan baik jika berada pada garis pandang antara antena pancar dan penerima atau lebih umum dengan istilah LOS = Line Of Sight.







Rabu, 06 Januari 2016

INDUSTRI

INDUSTRI

A.  Masalah Lingkungan dalam Pembangunan Industri 
Kita sebagai salah satu makhluk hidup di dunia tidak akan bisa terpisah  dari lingkungan. Lingkungan ini banyak di manfaatkan oleh seluruh  makhluk hidup, salah satunya oleh manusia contohnya lingkungan di jadikan kerabat untuk melakukan  kegiatan pembangunanin dustri.
Namun, dibalik semua kegiatan pembangunan industri terdapat banyak  masalah yang harus di tindak lanjuti. Misalnya saja pencemaran lingk- ungan sebagai dampak dari proses pertambangan yang umumnya  disebabkan oleh bahan yang berupa bahan kimia, fisika dan biologi.  Pencemaran ini biasanya terjadi di dalam dan di luar pertambangan yang  dapat berbeda antara satu jenis pertambangan dengan jenis pertam- bangan lainnya. Contoh pertambangan minyak bumi yang mempunyai  aktivitas mulai dari eksplorasi, produksi, pemurnian, pengolahan,  pengangkutan dan penjualan yang tidak lepas dari berbagai bahaya.
Memang manusia memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap  lingkungannya, secara hayati ataupun kultural, misalnya manusia dapat  menggunakan air yang tercemar dengan rekayasa teknologi (daur ulang)  berupa salinisasi, bahkan produknya dapat menjadi komoditas ekonomi.  Tetapi untuk mendapatkan mutu lingkungan hidup yang baik, agar dapat  dimanfaatkan secara optimal maka manusia diharuskan untuk mampu  memperkecil resiko kerusakan lingkungan.
Dengan demikian, pengelolaan lingkungan dilakukan bertujuan agar  manusia tetap “survival”. Hakekatnya manusia telah “survival” sejak  awal peradaban hingga kini, tetapi peralihan dan revolusi besar yang  melanda umat manusia akibat kemajuan pembangunan, teknologi, iptek,  dan industri, serta revolusi sibernitika, menghantarkan manusia untuk  tetap mampu menggoreskan sejarah kehidupan, akibat relasi kemajuan  yang bersinggungan dengan lingkungan hidupnya. Karena jika tidak  mampu menghadapi berbagai tantangan yang muncul dari permasalahan  lingkungan, maka kemajuan yang telah dicapai terutama berkat ke- magnitude-an teknologi akan mengancam kelangsungan hidup manusia.
B.  Keracunan Bahan Logam/Metaloid PadaIndustrialisasi
Suatu bahan atau zat dinyatakan sebagai racun apabila zat tersebut  menyebabkan efek yang merugikan pada yang menggunakannya. Hal ini  dapat dilihat berdasarkan keterangan sebagai berikut. Pertama, suatu  bahan atau zat, termasuk obat, dapat dikatakan sebagai racun apabila  menyebabkan efek yang tidak seharusnya, misalnya pemakaian obat yang  melebihi dosis yang diperbolehkan. Kedua, suatu bahan atau zat,  walau- pun  secara ilmiah dikategorikan sebagai bahan beracun, tetapi  dapat  dianggap bukan racun bila konsentrasi bahan tersebut di dalam tubuh  belum mencapai batas atas kemampuan manusia untuk mentoleransi.  Ketiga, kerja obat yang tidak memiliki sangkut paut dengan indikasi obat  yang sesungguhnya dianggap sebagai kerja racun.
Bahan atau zat beracun pada umumnya dimasukkan sebagai bahan kimia  beracun, yaitu bahan kimia yang dalam jumlah kecil dapat menimbulkan  keracunan pada manusia atau makhluk hidup lainnya. Pada umumnya  bahan beracun, terutama yang berbentuk gas, masuk ke dalam tubuh  manusia melalui pernapasan dan kemudian beredar ke seluruh tubuh  atau menuju organ tubuh tertentu.
Bahan beracun tersebut dapat langsung mengganggu organ tubuh tertentu  seperti hati, paru-paru dan lainnya, tetapi zat beracun tersebut juga dapat  berakumulasi dalam tulang, darah, hati, ginjal atau cairan limfa dan  menghasilkan efek kesehatan dalam jangka panjang. Pengeluaran zat  beracun dari dalam tubuh dapat melalui urine, saluran pencernakan,  sel epitel dan keringat.
Racun-racun logam/metalloid beserta persenyawaan-persenyawaannya  yang  sering terjadi pada industrialisasi adalah  yang berasal dari  timah  hitam,air raksa, arsen, chromium, berrylium, cadmium, vanadium dan  fosfor.
Disamping  racun-racun tersebut diatas terdapat pula  bahan-bahan  logam/metalloid lainnya,  tetapi tidak begitu banyak  dipergunakan  dalam  perindustrian  dan tidak begitu beracun.  Seperti misalnya  perak  yang berhasil masuk tubuh bias menyebabkan argyria, tanpa menimbulkan gejala keracunanyang membahayakan kesehatan.
Beberapa  contoh keracunan logam/metalloid:
1.      Keracunan oleh timah hitam
Keracunan timah hitam ini terjadi dalam dua bentuk;
Keracunan oleh timah hitam dan persenyawaan-persenyawaan  anorganisnya, seperti “putih timah hitam”Keracunankarena pengolahan  persenyawaan-persenyawaan  organis hitam, seperti TEL(tetra-etli-timah)
2.      Keracunan air raksa (Hg)
Bentuk keracunan air raksa ini dapat terjadi:
Sebagai air raksa cair atau uapnya Sebagai akibat kontak  kulit dengan  persenyawaan Hg-fulmitat Sebagai perseyawaan air raksa
3.      Keracunan Arsen
Gejala yang timbul pada keracunan Arsen tidak sama, tergantung kepada  jenis persenyawaannya. Bila:
Menghisap atau kontak dengan debu persenyawaannya arsen anorganik  gejalanya setempat akibat terjadinya rangsangan pada kulit atau selaput  lendir Menghisap persenyawaan-persenyawaan arsen dan zat  cair bisa  mengakibatkan  hancurnya sel-sel  sehingga bias menimbulkan  kekurangan darah. Kontak dengan  persenyawaan-persenyawaan arsen  organic bisa  mengakibatkan local atau sistematik pada tubuh.

C.    KERACUNAN BAHAN ORGANIK DALAM INDUSTRIALISASI
     Kemajuan industri selain membawa dampak positif seperti  meningkatnya pendapatan masyarakat dan berkurangnya pemgangguran  juga mempunyai dampak negatif yang harus diperhatikan terutama  menjadi ancaman potensial terhadap lingkungan sekitarnya dan para  pekerja di industri.  Salah satu industri tersebut adalah industri bahan- bahan organik yaitu  metil alkohol, etil alkohol dan diol.
     Tenaga kerja sebagai sumber daya manusia adalah aset penting dari  kegiatan industri, disamping modal dan peralatan. Oleh karena itu tenaga  kerja harus dilindungi dari bahaya-bahaya lingkungan  kerja yang  dapat  mengancam kesehatannya.

D.  PERLINDUNGAN MASYARAKAT SEKITAR PERUSAHAAN INDUSTRI
Masyarakat sekitar suatu perusahaan industri harus dilindungi dari pengaruh-pengaruh buruk yang mungkin  ditimbulkan oleh  industr-ialisasi dari kemungkinan  pengotoran udara, air, makanan,  tempat  sekitar dan lain sebagainya yang mungkin dapat tercemari oleh limbah perusahaan industri.
Semua perusahaan industri harus memperhatikan kemungkinan adanya  pencemaran lingkungan dimana segala macam hasil buangan sebelum  dibuang harus betul-betul bebas dari bahan yang bisa meracuni.
Untuk maksud tersebut, sebelum bahan-bahan tadi keluar dari suatu  industri harus diolah dahulu melalui proses pengolahan. Cara pengolahan  ini tergantung dari bahan apa yang dikeluarkan. Bila gas atau uap beracun  bisa dengan cara pembakaran atau dengan cara pencucian melalui perose s kimia sehingga uadara/uap yang keluar bebas dari bahan-bahan yang  berbahaya. Untuk udara atau air buangan yang mengandung partikel/ bahan-bahan beracun, bisa dengan cara pengendapan, penyaringan atau  secara reaksi kimia sehingga bahan yang keluar tersebut menjadi bebas  dari bahan-bahan yang berbahaya.

E.   ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN PERUSAHAAN INDUSTRI

      Analisa dampak lingkungan atau yang biasa disingkat AMDAL adalah  salah satu studi yang mengidentifikasi, mempredikasi, menginterpretasi  dan mengkomunikasi pengaruh dari suatu kegiatan manusia, khususnya  suatu proyek pembangunan fisik, terhadap lingkungan.
      Tujuan dilaksanakan AMDAL adalah untuk memperkecil pengaruh  negatif atau pengaruh positif dari kegiatan manusia terhadap lingkungan.
Dalam pelaksanaannya sebaiknya digunakan metodologi AMDAL yang  tepat. Pendekatan yang terlalu sulit atau terlalu sederhana sebaiknya  dihindarkan.

FAKTOR WAKTU DALAM AMDAL
Waktu yang diperlukan untuk penyusunan AMDAL sangat berbeda,  untuk proyek yang penting sering kali diperlukan data sekitar 2 – 3 tahun.  Sedangkan untuk penyusunan laporan biasanya memakan waktu  tergantung pada besar kecilnya proyek, dapat 18 – 24 bulan, tetapi dapat  juga pendek 3 – 6 bulan atau sangat panjang lebih dari 2 tahun.



PROSEDUR ADMINISTRATIF AMDAL
Kerangka administratif pelaksanaan AMDAL yang akan dijelaskan  adalah kerangka umum yang dapat dikembangkan dan diterapkan  menurut spesifikasi tata pengaturan setiap Negara. Prosedur tersebut  dapat digunakan dalam bentuk yang paling sederhana tetapi juga dapat  dikembangkan lebih luas.

PELAKU KEGIATAN AMDAL

      Para pelaku yang berperan dalam kegiatan AMDAL, yang terdiri dari  pengambil keputusan, penilai, pelaksana proyek, penelaan, instansi –  instansi pemerintah yang berkepentingan terhadap proyek, tim penasehat  ahli, masyarakat dan badan – badan internasional.

F.   PERTUMBUHAN EKONOMI DAN LINGKUNGAN HIDUP TERHADAP  PEMBANGUNAN INDUSTRI
Sebagaimana diarahkan dalam GBHN Tahun 1988, pembangunan industri  merupakan bagian dari pembangunan ekonomi jangka panjang untuk  mencapai stucture ekonomi yang semakin seimbang dari sektor industri  yang maju dan didukung oleh sektor pertanian yang tangguh. Selanjutnya  digariskan pula bahwa proses industrialisasi harus mampu mendorong  berkembangnya industri sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi,  pencipta lapangan kerja baru, sumber peningkatan ekspor dan pengh-ematan devisa, penunjang pembangunan daera, penunjang pembangunan  sektor-sektor lainnya sekaligus wahana pengembangan  dan penguasaan  teknologi.
Industrialisasi merupakan pilihan bagi bangsa Indonesia untuk mening-katkan kesejahteraan kehidupannya. Hal tersebut antara lain disebabkan  terbatasnya lahan pertanian. Industrialisasi merupakan suatu jawaban  terhindarnyan tekanan penduduk terhadap lahan pertanian. Yang perlu  mendapatkan perhatian ialah bahwa industri merupakan salah satu  sektor pembangunan yang sangat potensial untuk merusak dan  mencemari lingkunga . apabia hal ini tidak dapat perhatian serius maka  ada kesan bahwa antara industri dan lingkungan hidup tidak berjalan  seiring, dalam arti semakin maju industri maka semakin rusak lingkungan  hidup itu.
Industri yang menggunakan teknologi untuk meningkatkan taraf hidup  manusia akan memberikan dampak begatif pula berupa pencemaran dan  kerusakan lingkungan. Unsur – unsur pokok yang diperlukan untuk  kegiatan industri antara lain adalah sumber daya alam ( berupa bahan  baku, energi dan air), sumberdaya manusia ( berupa tenaga kerja peda  berbagai tingkatan pendidikan), serta peralatan.




Sumber: